Pengaruh IPK terhadap Pekerjaan
Indeks
prestasi kumulatif (IPK) sering jadi kebanggaan sekaligus sesuatu yang
menakutkan bagi mahasiswa. Orang juga berpandangan bahwa tingkat kepintaran mahasiswa
dapat dilihat dari nilai IPK nya. juga ada IP atau indeks prestasi. Di
Indonesia umumnya diterapkannya IP skala 0-4. Apakah IPK sangat penting?
Mengapa IPK sampai menjadi tujuan utama mahasiswa? Bahkan bisa sampai membuat
depresi, sakit dan yang paling disesalkan adalah tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh
mahasiswa dikarenakan masalah nilai semata.
Ada
yang berpendapat bahwa IPK bukan hal penentu utama kesuksesan seseorang dan ada
yang berpendapat bahwa IPK merupakan hal yang penting untuk menentukan
pekerjaan seseorang. Lalu apakah IPK menjadi tolak ukur seseorang dalam
mendapatkan kerja? Pada faktanya di zaman sekarang ini IPK menjadi salah satu syarat
surat lamaran masuk meja kerja, jadi Ipk juga berpengaruh dalam penyeleksian
karyawan baru, standar IPK ketika mendaftar pekerjaan itu berkisar minimal di angka 2.75. Jika saya sendiri sebenarnya tidak terlalu sepakat jika nilai
IPK yang menjadi patokan, namun kerana sistem yang mengharuskan seperti itu, ya
mau tidak mau harus bisa menerima dan menyesuaikan.
Menurut saya IPK kecil pun
bukan menjadi penghalang seseorang dalam mendapatkan pekerjaan, terkadang
mahasiswa yang mempunyai nilai IPK tinggi, ketika sedang terjun kelapangan pun
masih ada yang belum maksimal. Justru sebaliknya, ada mahasiswa yang tidak
mendapatkan nilai IPK yang besar, namun ketika praktik ke lapangan ia sudah
mahir. Menurut saya yang menjadi penentu utama kesuksesan seseorang adalah ilmu
dan skill (keterampilan) yang ia miliki, bukan sekedar nilai saja. Maka dari
itu di masa yang masih muda, seharusnya mahasiswa menjadi lebih aktif dalam
kegiatan keorganisasian yang bermanfaat serta menambah ilmu baru di kegiatan luar
kampus sebagai bekal nanti ketika akan melamar pekerjaan.
Komentar
Posting Komentar