Hilangnya Adab



Tujuan dari pendidikan pada dasarnnya adalah mencetak manusia yang berilmu dan juga berkakhlak mulia. Namun pada realitas dimasa sekarang tujuan dari pendidikan nasional masih belum terealisasikan secara optimal seringkali menyimpang. Jika orientasi dari pendidikan hanyalah ilmu kognitif saja, maka akan lahir generasi yang tidak berbudi dan beradab. Pandai tapi namun tidak memiliki budi pekerti.

Contoh dari penyimpangan tujuan pendidikan adalah hilangnya budi dan adab anak. Pada beberapa bulan yang lalu kita di gegerkan dengan kasus kematian guru akibat kekerasan yang dilakukan oleh siswanya, yaitu Alm. Bapak Ahmad Budi Cahyono, Guru SMAN 1 Torjung, Sampang, Madura Kasus ini masih menyisakan ironi dan luka. Pendidikan kita yang masih mengutamakan ilmu kognitif, menjadikan para pelajar kehilangan budi dan adab. Guru honorer yang mengampu mata pelajaran Seni Rupa di kelas IX itu punhanya tinggal nama. Diktum “pahlawan tanpa tanda jasa” tampaknya benar adanya. Perginya Pak Budi, tidak lain karena hilangnya budi, adab, dan etika pelajar kepada gurunya di era sekarang.
Pendidikan karakter memang perlu diajarkan diajarkan sejak dini agar kasus seperti diatas tidak terulang kembali. Pada dasarnya orang tua sangat berperan penting dalam pembentukan etika pada anak, dan orang tua pula dituntut untuk mengajarkan nilai-nilai tersebut. Namun mengajarkan etika tidak bisa dilakukan hanya satu hari. Hal ini membutuhkan proses yang cukup panjang dan harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Hal tersebut adalah suatu langkah awal untuk membentuk suatu generasi yang berbudi pekerti.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Dari Pengalaman

Pentingnya Menjaga Lisan

Buku Jendela Ilmu